Jumat, 01 Juni 2018

TEXTING


Texting

Pesan teks, atau SMS, adalah tindakan menulis dan mengirim pesan elektronik, biasanya terdiri dari karakter alfabetik dan numerik, antara dua atau lebih pengguna ponsel, tablet, desktop / laptop, atau perangkat lain. Pesan teks dapat dikirim melalui jaringan seluler, atau mungkin juga dikirim melalui koneksi Internet.
Istilah awalnya merujuk pada pesan yang dikirim menggunakan Layanan Pesan Singkat (SMS). Ini telah berkembang di luar teks alfanumerik untuk memasukkan pesan multimedia (dikenal sebagai MMS) yang berisi gambar digital, video, dan konten suara, serta ideogram yang dikenal sebagai emoji (wajah bahagia, wajah sedih, dan ikon lainnya).
Terlepas dari berkurangnya kualitas penginderaan komunikasi teks, seharusnya tidak diremehkan sebagai bentuk kuat dari ekspresi diri dan hubungan antarpribadi. E-mail, obrolan, pesan instan, SMS, dan blog terus menjadi bentuk interaksi sosial yang paling umum untuk alasan di luar kemudahan penggunaan dan biaya rendah dibandingkan dengan alat multimedia. Menggambar pada kemampuan kognitif yang berbeda dari berbicara dan mendengarkan, mengetik pikiran seseorang dan membaca orang lain adalah cara unik untuk menghadirkan identitas seseorang, merasakan identitas rekan online seseorang, dan menjalin hubungan. Hubungan e-mail secara khusus telah berevolusi menjadi bentuk komunikasi yang sangat kompleks dan berbasis teks - dengan obrolan atau hubungan IM yang mendekati kerumitan itu.

Effek Bahasa
Tombol telepon kecil dan kecepatan pertukaran pesan teks yang khas telah menyebabkan sejumlah singkatan ejaan: seperti dalam frasa "txt msg", "u" (singkatan untuk "Anda"), "HMU", atau penggunaan CamelCase, seperti seperti dalam "ThisIsVeryLame". Untuk menghindari panjang pesan yang lebih terbatas diperbolehkan ketika menggunakan huruf Cyrillic atau Yunani, penutur bahasa yang ditulis dalam alfabet tersebut sering menggunakan abjad Latin untuk bahasa mereka sendiri. Dalam bahasa tertentu yang menggunakan tanda diakritik, seperti Polandia, teknologi SMS menciptakan varian bahasa tertulis baru: karakter yang biasanya ditulis dengan tanda diakritik (misalnya, ą, ę, ś, ż dalam bahasa Polandia) sekarang sedang ditulis tanpa mereka (sebagai , e, s, z) untuk mengaktifkan menggunakan ponsel tanpa skrip Polandia atau untuk menghemat ruang dalam pesan Unicode. Secara historis, bahasa ini dikembangkan dari tulisan cepat yang digunakan dalam sistem papan buletin dan kemudian di ruang obrolan Internet, di mana pengguna akan menyingkat beberapa kata untuk memungkinkan respons diketik lebih cepat, meskipun jumlah waktu yang dihemat sering tidak penting. Namun, ini menjadi lebih jelas dalam SMS, di mana pengguna ponsel memiliki keyboard numerik (dengan ponsel yang lebih tua) atau keyboard QWERTY kecil (untuk smartphone era 2010), sehingga diperlukan lebih banyak upaya untuk mengetikkan setiap karakter, dan ada kadang-kadang membatasi jumlah karakter yang dapat dikirim.

Perangkat lunak teks prediktif, yang mencoba menebak kata (Tegic's T9 dan juga iTap) atau huruf (LetterWise dari Eatoni) mengurangi kerja input yang memakan waktu. Ini membuat singkatan tidak hanya kurang penting, tetapi lebih lambat untuk mengetik daripada kata-kata biasa yang ada dalam kamus perangkat lunak. Namun, itu membuat pesan lebih panjang, sering membutuhkan pesan teks untuk dikirim dalam beberapa bagian dan, oleh karena itu, biaya lebih untuk dikirim. Penggunaan pesan teks telah mengubah cara orang berbicara dan menulis esai, beberapa percaya bahwa itu berbahaya. Anak-anak hari ini menerima ponsel pada usia semuda delapan tahun; lebih dari 35 persen anak-anak di kelas dua dan tiga memiliki telepon seluler mereka sendiri. Karena itu, bahasa SMS diintegrasikan ke dalam cara berpikir para siswa dari usia yang lebih awal dari sebelumnya.
Texting bisa menjadi alat komunikasi yang baik apabila maksud dari tulisan yang ditulis bisa tersampaikan ke pembacanya. Namun terkadang pembaca salah mengartikan arti dari tulisan tersebut dikarenakan pembaca tidak mendengar bagaimana tulisan itu bila diucapkan oleh penulisnya. Pengartian (makna) dari kata-kata tulisan terkadang susah dipahami dikarenakan pembaca kurang bisa menerka intonasi dan nada suara penulis saat mengucapkan tulisan itu.

Pendapat Anggota Kelompok

Anggi Prasetya N.
Texting adalah pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui tulisan dengan berbagai media. Texting sebenarnya dapat diterapkan pada setiap bentuk komunikasi teks, misalnya email atau sms. Namun, sekarang umumnya texting hanya berlaku untuk layanan pesan singkat melalui telepon seluler. Texting beberapa tahun lalu sempat menikmati pertumbuhan fenomenal, terutama di kalangan orang muda. Beberapa fasilitas pelayanan mahasiswa juga berusaha memanfaatkan ini, misalnya mengirimkan pemeberitahuan perpustakaan atau keterlambatan pengembalian buku, lewat pesan teks kepada telepon seluler mahasiswa. Saat ini texting banyak digunakan melalui media online sehingga tidak perlu lagi memikirkan biaya yang dikeluarkan saat mengirim pesan dengan menyingkat kata-kata.

Fathimah Atiyyah Kautsari
Texting adalah tindakan untuk menulis dan mengirim pesan secara elektronik dan digunakan untuk komunikasi sehari – hari. Pada generasi jaman sekarang seseorang tidak bisa terlepas dari texting yang sudah menjadi kegiatan sehari – hari untuk berkomunikasi dengan orang lain, entah dalam mengkomunikasikan suatu hal yang penting seperti tugas dan pekerjaan kantor atau sekedar bercanda gurau dengan teman. Namun saat ini orang lebih memilih untuk berkomunikasi melalui texting dibandingkan dengan komunikasi secara langsung, padahal komunikasi secara langsung adalah cara untuk menyingkirkan kesalahpahaman yang sering terjadi jika seseorang berkomunikasi secara texting atau tidak langsung. Texting bisa juga disebut dengan komunikasi tidak langsung,dan hal ini sering kali mennyebabkan kesalahpahaman dan bahkan bisa berujung dalam pertengkaran dikarenakan pada saat mengirim pesan atau texting kita (pembaca) tidak dapat mengetahui kondisi fisik dan psikis penulis serta tidak dapat menerka intonasi suara pada saat penulis mengirim pesan tersebut.



Meisita Karima D.
Menurut saya pribadi texting merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan dari semua orang, bahkan sudah menjadi komunikasi yang rutin, mengapa dikatakan rutin, karena dengan via texting orang lebih dipermudah untuk melakukan komunikasi entah itu memberikan informasi atau sekedar berbasa basi tanpa harus menunggu bertemu dengan orang yang dituju, jauh lebih canggih dibanding harus menunggu sampai bertemu dengan orang yang dikehendaki, dari zaman berganti zaman texting mulai berkembang, dari yang awalnya hanya bisa menulis huruf, akhirnya muncul fitur emoticon yang bisa mengekspresikan kata kata yang ingin disampaikan,  namun disamping kecanggihan dan kemudahan yang diberikan, texting juga memiliki kekurangan, yaitu sering terjadinya kesalah fahaman dalam memahami dan mengartikan kata-kata yang di berikan, texting memang mempermudah dalam berkomunikasi namun texting tidak bisa mengekspresikan keseluruhan apa yang kita rasakan pada orang lain, terkadang karena menggunakan texting seorang yang memiliki pasangan terpicu untuk bertengkar karena kesalah fahaman memahami arti dari pesan itu, maka dari itu secanggih atau sebaik apapun teknologi, sosialisasi dan komunikasi secara langsung tetap dan sangat dibutuhkan, teknologi hanya sekedar penunjang dalam kehidupan manusia.

Sitti Srie Lathifa R.
            Texting adalah sebuah salah satu komunikasi yang berupa tulisan yang digunakan sejak zaman dahulu hingga zaman modern saat ini. Saat zaman dahulu texting berupa surat yang sampai ke tempat tujuan lama dan menunggu balasannya dengan jangka waktu yang lama (seperti seminggu, sebulan, dll), zaman modern ini texting merupakan surat instan (SMS, Whatsapp, Line, dll) di mana kita tidak perlu menunggu balasannya terlalu lama. Dengan menunggunakan texting kita bisa menuliskan semua yang ingin kita sampaikan tanpa dicelah oleh orang yang kita ajak komunikasi. Tetapi dalam texting kita kurang bisa menangkap maksud dari kata yang ditulis. Seperti kata “Ok”, saat penulis membalasnya dengan perasaan gembira, tapi pembaca mengira itu dibalas dengan perasaan bodo amat dan itu bisa menimbulkan kesalah fahaman antara penulis dan pembacanya. Jadi, walaupun texting berguna untuk komunikasi, tetapi komunikasi secara langsung sangat diperlukan untuk menghindari kesalah fahaman.

Kesimpulan
Texting adalah pembicaraan tidak langsung yang dilakukan melalui tulisan dengan berbagai media dan dapat mempermudah seseorang untuk berkomunikasi sehari – hari, namun terkadang pembaca salah mengartikan arti dari tulisan tersebut dikarenakan pembaca tidak mendengar bagaimana tulisan itu bila diucapkan oleh penulisnya. Pengartian (makna) dari kata-kata tulisan terkadang susah dipahami dikarenakan pembaca kurang bisa menerka intonasi dan nada suara penulis saat mengucapkan tulisan itu.

Sumber Referensi
Suler, John. “The basic psychological features in cyberspace”. 29 Mei 2018. http://users.rider.edu/~suler/psycyber/basicfeat.html
Wikipedia. “Texting”. 29 Mei 2018. https://en.wikipedia.org/wiki/Text_messaging

Nama Kelompok :
Anggi Prasetya N
10516860

Fathimah Atiyyah Kautsari
1256688

Meisita Karima Dewi
14516355

Sitti Srie Lathifa Rekozar
17516116

Kelas : 2PA15